Iran Ancam Israel dengan Serangan Lebih Dahsyat– Iran menembakkan ratusan rudal ke wilayah Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Teheran menyatakan akan melayangkan serangan yang lebih dahsyat jika Israel membalas serangan yang merupakan tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tersebut. Serangan terbaru ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua negara. Pejabat militer Israel menyatakan bahwa serangan tampaknya telah berakhir dan tidak ada ancaman langsung dari Iran saat ini. Namun, dampak dari serangan ini masih belum sepenuhnya jelas, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memperingatkan tentang konsekuensi serius yang mungkin timbul akibat tindakan ini.
Intensitas Berlipat Ganda
Iran Ancam Israel dengan Serangan Lebih Dahsyat: Seorang komandan militer Iran telah memperingatkan bahwa negaranya akan menghantam seluruh infrastruktur Israel jika negara tersebut mengambil tindakan apapun terhadap wilayahnya. Kepala staf gabungan angkatan bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan pada Rabu bahwa Garda Revolusi siap baik secara defensif maupun ofensif untuk mengulangi serangan rudalnya dengan “intensitas berlipat ganda.”
“Jika rezim Zionis, yang sudah gila, tidak dibendung oleh Amerika dan Eropa dan berniat melanjutkan kejahatan seperti itu. Dengan melakukan apa pun yang melanggar kedaulatan atau integritas wilayah kami. Maka operasi malam ini akan terulang dengan skala yang jauh lebih besar dan kami akan menyerang semua negara mereka. infrastruktur,” ujarnya.
Netanyahu Berterima Kasih ke AS karena Bantu Cegat Serangan Rudal Iran
Bagheri mengatakan Iran menghindari menargetkan warga sipil Israel meskipun hal itu “sepenuhnya mungkin dilakukan.” Iran melancarkan serangan roket balistik besar-besaran ke wilayah Israel malam ini. Sekitar 200 roket diluncurkan ke Israel pada Selasa malam oleh Iran, menurut laporan Jerusalem Post, menyusul sirene yang berbunyi di seantero wilayah pendudukan. Aljazirah melaporkan, rudal-rudal yang diluncurkan dari Iran ini melintasi langit Amman, Yordania. Setidaknya ada tiga salvo berbeda yang terlihat di langit di atas Amman dan jatuh di Tel Aviv dan menduduki Yerusalem Timur.
Melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, jurnalis Palestina Mohammed Khairy mengatakan lusinan proyektil terlihat di langit menuju ke barat menuju Yerusalem dan Israel. “Rudal-rudal tersebut bergerak hampir tanpa henti. Sirene masih berbunyi. Hingga saat ini, suaranya terdengar di wilayah yang luas di Israel,” kata Khairy kepada Aljazirah Arabia.
Kabinet Israel Langsung Bersidang di Sebuah Bunker
Kabinet Israel langsung bersidang di sebuah bunker di Yerusalem Barat menyusul serangan tersebut. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan, ia telah mengerahkan 13.000 pasukan siaga darurat untuk segera dikerahkan ke seluruh Negara Israel. Direktur Bintang Daud Merah Israel Eli Bin mengumumkan bahwa ada serangan langsung ke sebuah bangunan di utara Tel Aviv, di jalan George Wise. MDA membenarkan bahwa tiga orang terluka akibat jatuh di Tel Aviv. Serangan juga melanda sebuah rumah di Tel Sheva, menurut Maariv.
Beberapa kejatuhan lainnya tercatat di Tel Aviv, serta di Dimona, Nabatim, Hora, Hod Hasharon, Beer Sheva dan Rishon Lezion. Rekaman video dari KAN menunjukkan jatuhnya pecahan pesawat pencegat dan rudal di Laut Mati.
Bandara Ben Gurion di Tel Aviv
Bandara Ben Gurion di Tel Aviv mengumumkan bahwa semua pendaratan dan lepas landas telah dihentikan, dan semua kereta dihentikan. Pesawat yang berada di udara untuk mendarat melakukan putar balik. Yordania dan Irak juga menutup wilayah udara mereka.
Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa serangan itu adalah respons terhadap pembunuhan Nasrallah dan jika Israel merespons maka akan mengalami serangan yang lebih hebat. “Sebagai tanggapan atas kesyahidan Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan. Kami menargetkan jantung wilayah pendudukan,” tambah pernyataan itu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan AS siap membantu Israel
Presiden AS Joe Biden mengatakan AS siap membantu Israel mempertahankan diri dari serangan rudal Iran dan melindungi militer Amerika di kawasan. “Kami membahas bagaimana Amerika Serikat siap membantu Israel mempertahankan diri dari serangan-serangan ini. Melindungi personel Amerika di kawasan,” tulis Biden di X tentang pertemuan yang diadakan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan tim keamanan nasional Gedung Putih pada hari sebelumnya.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga mengirim pesan ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai menghujani Tel Aviv dengan rudal balistik. Pezeshkian mengatakan, Netanyahu harus memahami bahwa Iran bukanlah pihak yang suka berperang, tetapi siap menghadapi siapapun.
Iran Tetap Berdiri Teguh Melawan Setiap Ancaman
“Itu hanyalah sedikit dari kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran,” tulis Pezeshkian di akun X miliknya, Rabu (2/10/2024). Pezeshkian menegaskan, setelah serangan rudal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ke jantung wilayah pendudukan, Netanyahu harus memahami bahwa Iran bukanlah negara agresif. Namun, kata dia, Iran tetap berdiri teguh melawan setiap ancaman.
“Berdasarkan hak yang sah dan dengan tujuan menciptakan perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan, respons tegas telah diberikan terhadap agresi rezim Zionis,” ujar Pezeshkian. “Tindakan ini untuk membela kepentingan dan warga negara Iran,” katanya dia menambahkan. Iran menyatakan, serangan rudal balistik terhadap Israel sudah selesai. Namun jika Israel kembali membalas atau melakukan provokasi, maka Teheran akan menggempur secara lebih tegas lagi dengan meratakan Tel Aviv.
Aksi Kami Selesai Kecuali Rezim Israel Memutuskan Untuk Melakukan Balasan
“Aksi kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan balasan lebih lanjut. Di dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih efektif,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi lewat unggahan di X, Rabu (2/10/2024).
Situs AS Axios melaporkan bahwa pejabat Israel sedang mempertimbangkan ‘balasan signifikan’ terhadap serangan Iran dalam beberapa hari yang dapat menargetkan fasilitas produksi minyak di dalam Iran dan lokasi strategis lainnya. Dikutip dari the Guardian, pejabat Israel kini sedang berunding dengan AS tentang cara memperkuat respons militer mereka. Dapat mendorong Timur Tengah lebih dekat ke ambang perang regional.
Apa yang Terjadi Selanjutnya? Prospek dan Tantangan ke Depan
Analis juga menyarankan bahwa Israel dapat menargetkan fasilitas program nuklir Iran. Meskipun AS mungkin ingin mengesampingkan opsi itu karena kemungkinannya untuk meningkatkan konflik lebih lanjut. “Akan ada konsekuensi berat atas serangan ini dan kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya,” kata penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, pada Selasa malam.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggelar rapat kabinet keamanan pada Selasa malam untuk membahas respons militer terhadap serangan tersebut.
Kesimpulan Iran Ancam Israel dengan Serangan Lebih Dahsyat
Dengan memahami berbagai aspek serangan rudal Iran ke Israel dan dampaknya. Diharapkan pembaca dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang dinamika konflik di Timur Tengah serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. Serangan rudal besar-besaran ini bukan hanya merupakan konflik militer antara dua negara. Tetapi juga mencerminkan persaingan geopolitik yang lebih luas dan penggunaan teknologi militer canggih yang dapat mengubah lanskap keamanan regional. Upaya diplomatik, mediasi internasional, dan pengembangan teknologi pertahanan yang efektif menjadi kunci dalam mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Selalu penting untuk mengikuti perkembangan terbaru dari sumber-sumber terpercaya dan mengedepankan pendekatan yang bijaksana dalam menghadapi situasi yang kompleks ini. Dengan kerjasama internasional dan komitmen terhadap solusi damai, diharapkan stabilitas dan keamanan dapat dicapai di Timur Tengah. Membawa perdamaian bagi seluruh masyarakat di kawasan tersebut.